Oleh: Armiati, S.Pd.I
Sukaramai Atas, 17 Juli 2023
Kedisiplinan merupakan salah satu aspek penting dalam dunia pendidikan. Kedisiplinan siswa menjadi landasan bagi terciptanya lingkungan belajar yang kondusif, produktif, dan harmonis. Di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sukaramai Atas, kedisiplinan siswa menjadi fokus utama bagi para guru dalam membentuk karakter peserta didik. Artikel ini akan membahas peran penting guru dalam membangun kedisiplinan siswa di MTs Sukaramai Atas.
- Lingkungan Belajar yang Disiplin
Dalam menciptakan lingkungan belajar yang disiplin, guru di MTs Sukaramai Atas harus konsisten dalam mengimplementasikan aturan dan tata tertib sekolah. Hal ini mencakup ketepatan waktu dalam memulai dan mengakhiri pelajaran, ketertiban dalam penggunaan fasilitas sekolah, serta penegakan disiplin dalam berpakaian sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Guru juga harus membentuk suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan agar siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar. Penyampaian materi yang menarik, metode pembelajaran yang interaktif, serta pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran dapat membantu menciptakan suasana kelas yang inspiratif.
- Pembinaan Nilai-Nilai Disiplin
Pembinaan nilai-nilai disiplin harus dilakukan secara konsisten dalam setiap kegiatan di sekolah. Guru harus menyadarkan siswa tentang pentingnya tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik dan non-akademik. Membiasakan siswa untuk merapikan lingkungan sekitar, seperti membersihkan kelas, juga menjadi bagian dari pembinaan disiplin yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Selain itu, guru juga dapat menyajikan cerita atau contoh-contoh nyata yang menunjukkan dampak positif dari kedisiplinan dalam mencapai kesuksesan hidup. Dengan menanamkan nilai-nilai disiplin ini secara mendalam, siswa di MTs Sukaramai Atas akan lebih menyadari bahwa kedisiplinan merupakan kunci untuk mencapai prestasi dan keberhasilan.
- Implementasi Sistem Penghargaan dan Sanksi
Penghargaan dan sanksi harus diterapkan secara adil dan proporsional sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Penghargaan bisa berupa apresiasi lisan, pengakuan di depan kelas, atau memberikan penghargaan secara formal dalam upacara sekolah. Dengan memberikan penghargaan, siswa akan merasa dihargai atas usaha dan perilaku disiplin yang mereka tunjukkan.
Sanksi, di sisi lain, harus dijelaskan dengan jelas dan diberlakukan sebagai konsekuensi dari pelanggaran yang dilakukan siswa. Namun, penting bagi guru untuk tetap bersifat mendidik dan empati dalam memberlakukan sanksi. Sanksi yang bersifat mendidik seperti teguran, tugas tambahan, atau pembinaan khusus akan lebih efektif dalam membentuk kesadaran diri siswa daripada sanksi yang bersifat menghukum.
- Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif merupakan hal yang penting dalam mengajarkan siswa tentang kedisiplinan. Guru harus membuka ruang dialog dengan siswa untuk menggali alasan di balik perilaku tidak disiplin yang mungkin terjadi. Dengan memahami latar belakang siswa, guru dapat mencari cara yang lebih efektif untuk membantu mereka mengatasi tantangan dan kesulitan yang dihadapi.
Dalam komunikasi dengan siswa, guru harus senantiasa bersikap sabar, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan memberikan masukan yang konstruktif. Dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan pendekatan individual untuk siswa yang mengalami kesulitan disiplin yang lebih serius, seperti melibatkan bimbingan konseling atau kerjasama dengan orang tua.
- Keterlibatan Orang Tua
Peran orang tua sangat penting dalam mendukung upaya pembentukan kedisiplinan siswa. Guru di MTs Sukaramai Atas harus menjalin komunikasi yang erat dengan orang tua secara rutin, baik melalui pertemuan tatap muka maupun melalui media komunikasi seperti pesan teks atau email.
Dalam pertemuan dengan orang tua, guru dapat berbagi informasi mengenai perkembangan akademik, perilaku, serta potensi siswa. Jika ada permasalahan kedisiplinan, guru dan orang tua dapat bersama-sama mencari solusi yang terbaik untuk membantu siswa. Dengan melibatkan orang tua dalam proses pembentukan karakter, nilai-nilai disiplin yang diajarkan di sekolah juga dapat diterapkan di lingkungan keluarga.
- Pembinaan Potensi Siswa
Salah satu cara efektif untuk membangun kedisiplinan siswa adalah dengan memanfaatkan potensi mereka secara maksimal. Guru di MTs Sukaramai Atas harus peka terhadap minat dan bakat siswa serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler, seperti olahraga, seni, bahasa, atau penelitian.
Melalui kegiatan ekstrakurikuler, siswa dapat belajar tentang kerja tim, tanggung jawab, dan ketekunan, yang akan membantu mereka mengembangkan karakter yang lebih disiplin. Selain itu, guru dapat membantu siswa untuk menemukan potensi mereka dalam bidang akademik maupun non-akademik, sehingga siswa dapat memiliki tujuan yang jelas dalam hidup dan terus berusaha untuk meraihnya.
Kesimpulan
Kedisiplinan siswa di MTs Sukaramai Atas merupakan hasil kerjasama aktif antara guru, siswa, dan orang tua. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang disiplin, membina nilai-nilai disiplin, menerapkan sistem penghargaan dan sanksi secara bijaksana, menggunakan pendekatan komunikatif, melibatkan orang tua, dan membina potensi siswa, guru dapat membentuk karakter siswa menjadi pribadi yang bertanggung jawab, berintegritas, dan memiliki semangat untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Pembentukan kedisiplinan siswa ini akan berdampak positif pada kualitas pendidikan di MTs Sukaramai Atas dan mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan keyakinan dan tanggung jawab.